Selama tahun 2022 ini kita selalu mendengar istilah “metaverse.” Setelah Facebook mengganti brand di akhir 2021, banyak yang sudah berangan-angan akan dunia baru ini.
Setiap orang mungkin sudah punya bayangan masing-masing tentang ini, dan mungkin apa yang mereka bayangkan tidak sesuai dengan apa yang akan terjadi. Karena Meta berfokus pada penciptaan lingkungan realitas virtual, perusahaan seperti Microsoft dan Nvidia sedang mengembangkan lingkungan metaverse untuk berkolaborasi dan mengerjakan proyek digital.
Dengan konsep metaverse yang diprediksi akan menambah nilai ekonomi global senilai $5 triliun pada tahun 2030, dan ada banyak kemungkinan yang akan terjadi, dan 2023 kemungkinan akan menjadi tahun kunci untuk menentukan arah yang akan diambil.
Metaverse sebagai saluran pemasaran baru
Seperti halnya mesin pencari dan media sosial, pemasaran dan periklanan akan memberikan bahan bakar yang akan mendorong perkembangan dunia web menjadi yang terbaik. Konsepnya mungkin belum sepenuhnya terbentuk, tetapi bisnis dari perusahaan keuangan raksasa seperti HSBC dan JP Morgan hingga perusaan seperti seperti Nike dan Gucci telah mempertaruhkan sumberdaya mereka dan mulai membangun kehadiran metaverse versi mereka. Daya tariknya jelas, konsumen selalu mencari cara baru yang lebih menarik untuk terhubung dengan merek yang mereka gunakan. Selama 12 bulan ke depan, banyak sektor bisnis yang akan habis-habisan untuk memposisikan diri mereka di dunia virtual ini, entah itu dengan membangun platform mereka sendiri atau menggunakan layanan yang sudah ada seperti Meta Horizons, Fortnite, Obrolan VR, atau Decentraland.
Metaverse Perusahaan
Selain kekuatannya sebagai alat pemasaran, metaverse berkomitmen untuk menyediakan platform, alat, dan seluruh kegiatan bisnis dunia virtual dapat dilakukan dari jarak jauh, efisien, dan canggih.
Pihak korporasi juga akan menggunakan dunia virtual ini untuk pelatihan, orientasi, dan tugas lainnya. Misalnya, perusahaan konsultan Accenture menciptakan lingkungan metaverse yang disebut The Nth Floor yang menampilkan replika kantor dunia nyata dan memungkinkan karyawan senior dan karyawan baru melakukan sejumlah fungsi terkait SDM di dunia virtual.
Lingkungan kerja yang bekerja secara berkelompok seperti yang dilakukan oleh laboratorium augmented reality BMW, menggunakan dunia virtual ini untuk merancang dan membuat prototipe produk baru.
Web3 dan desentralisasi
Pada intinya visi dibentuknya metaverse adalah desentralisasi. Menurut para pendukung web3 , blockchain akan memunculkan internet baru di luar kendali perusahaan global. Mereka tidak akan lagi memegang kekuasaan untuk menyensor pendapat yang tidak mereka setujui. Untuk membuat seseorang offline sepenuhnya. Visi ini dibangun di platform metaverse terdesentralisasi seperti The Sandbox dan Decentraland, yang pada akhirnya akan diatur sebagai DAO. Membeli hak kepemilikan akan memberikan kekuatan individu. Yang pada akhirnya akan mengarah pada pembentukan demokrasi virtual dan komunitas milik pengguna.
NFT adalah aspek lain dari metaverse terdesentralisasi. Ini adalah token unik yang hidup di blockchain. Sama seperti token non-unik seperti cryptocurrency seperti Bitcoin, hal ini dapat digunakan untuk mewakili barang atau komoditas online yang unik. Merek terkenal seperti Nike, Adidas, dan Forever 21 telah menggunakan teknologi ini untuk membuat barang digital yang dapat dipakai, diperdagangkan, dan ditampilkan oleh pemiliknya di metaverse. Perusahaan alas kaki, Clarks, baru-baru ini meluncurkan turnamen online menggunakan platform Roblox di mana pengguna dapat memenangkan barang virtual yang unik.
Virtual dan augmented reality
Gagasan tentang pengalaman menggunakan teknologi adalah inti dari metaverse, apa pun bentuknya. Semua itu akan lebih menarik daripada dunia digital yang biasa kita gunakan saat ini (seperti Facebook atau media lainya). Oleh karena itu, banyak ide tentang bagaimana kita akan berinteraksi dengannya melibatkan teknologi imersif seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan mixed/extender reality (MR/XR).
Meta telah membangun visi spesifiknya tentang seperti apa langkah selanjutnya dunia virtual ini, dan 2023 akan menghadirkan versi baru dari headset Quest VR yang sangat populer, serta headset VR/AR/MR baru dari perusahaan seperti seperti Apple , Google , dan Microsoft. Selain headset, kita dapat mengikuti perkembangan baru dalam full-body haptic suits, yang telah digunakan oleh organisasi seperti NASA dan SpaceX untuk mensimulasikan lingkungan ekstrem selain itu juga akan digunakan untuk menciptakan pengalaman ber metaverse yang bahkan lebih realistis dan imersif. Beberapa startup bahkan bereksperimen dengan teknologi yang mampu memperkenalkan aroma pada pengalaman virtual.
Teknologi avatar yang lebih canggih
Banyak ide tentang membuat avatar yang mewakili kita di dunia digital. Sama seperti saat kita memainkan karakter dalam video game atau mengekspresikan kepribadian kita di media sosial, avatar adalah visualisasi yang kita proyeksikan saat kita terlibat dan berinteraksi dengan pengguna lain. Avatar ini nantinya mungkin akan terlihat seperti kita, atau seperti karakter kartun, atau seperti sesuatu. Hal ini benar-benar fantastis yang tidak akan pernah ada di dunia nyata!
Meta awalnya hanya menawarkan avatar seperti kartun yang sangat biasa saja, tetapi baru-baru ada yang telah mengembangkan teknologi fotorealistik yang akan memungkinkan kita untuk terlihat sesuatu yang hampir persis seperti yang kita lakukan di dunia nyata. Teknologi lainnya, seperti Ready Player Me dan Zepeto, ketika kita membuat avatar, karakter kita dapat hidup ke beberapa dunia virtual dan lingkungan virtual yang berbeda tanpa terbatas pada platform tertentu. Pada tahun 2023, saya memperkirakan bahwa kita akan melihat kasus penggunaan yang lebih maju untuk teknologi seperti penangkapan gerak, yang berarti bahwa selain terlihat dan terdengar layaknya diri kita, avatar kita akan mengadopsi gerakan dan bahasa tubuh kita secara unik.
Dikuti dari fobes